RANCANGAN
REKOMENDASI ORGANISASI
MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA WIDASARI
Tahun 2022 – 2027
A. LATAR BELAKANG
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi terbesar di Indonesia mempunyai
tanggung jawab besar untuk menjaga dan mengawal Negara dan Bangsa dari berbagai
ancaman. Tanggung jawab tersebut harus diemban dengan penuh kesadaran semua
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu dengan peniuh keikhlasan
dan tanggung jawab kepemimpinan Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu. Nahdlatul
Ulama saat ini berada pada penghujung usia 100 tahun. Setelahn itu Nahdlatul
Ulama akan memasuki babak baru fase seratus tahun kedua. Karena itu, kita para
pengurus Nahdlatul Ulama di Kabupaten Indramayu harus siap bekerja lebih keras
untuk menguatkan jam’iyah ini. Kita memperbarui semangat untuk tetap mengusung
cara berfikir dan beragama ala NU (fikrah Nahdliyah). Kita memperbarui semangat
gerakan ke-NU-an (Harakah Nadliyah) di setiap tingkatan organisasi. Kita
siapkan runway yang kuat, sehingga diharapkan di awal 100 tahun kedua,
Nahdlatul Ulama bisa take off dan tinggal lanndas secara mulus tanpa hambatan
berarti.
Nahdlatul Ulama dari sejak kelahirannya, mengajarkan Islam yang seimbang
antara aspek aqidah, syariah, dan akhlak. Hal ini murni meneruskan dakwah wali
songo dalam mengislamkan Nusantara. Hasilnya, Islam menjadi agama mayoritas di
Nusantara. Hal ini telah berjalan perlahan dan pasti merubah tatanan sosial
budaya Bangsa Indonesia tanpa merusak budaya asli Indonesia yang tidak
bertentangan dengan ajaran Islam. Namun saat ini masyarakat muslim di wilayah
ibu kota dan dua propinsi penyangganya mulai cenderung dengan dengan ajaran Islam
formalistik, yang menitik beratkan pada formalisasi syariat Islam dan
mengesampingkan dua aspek pokok ajaran Islam lainnya, yaitu (kemantapan aqidah
yang melahirkan) kemanusiaan dan akhlak karimah. Karena kecenderungan pada
formalisasi syariat maka merebut kekuasaan menjadi aqsho al-ghoyah mereka.
Untuk merebut kekuasaan apapun dilakukan dengan mengesampingkan aspek intisari
ajaran Islam, sehingga segala hal dianggap sah-sah saja.
Konsep berfikir Nahdlatul Ulama yaitu, Tawassuth (Moderat)I ini adalah sikap
keberagamaan yang tidak terjebak pada titik-titik ektrem. Melalui sikap ini,
setidaknya mampu menjemput setiap kebaikan dari berbagai kelompok. Kemampuan
untuk mengapresiasikan kebaikan dan kebenaran dari berbagai kelompok
memungkinkan jam’iyyah NU berada di tengah-tengah. Tawazun (seimbang),
keseimbangan merupakan sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang bersedia
memperhtungkan berbagai sudut pandang dan kemudian mengambil posisi yang
seimbang dan proporsional. Tasamuh (toleran) melalui toleransi, NU
mengimplementasikan sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang menghargai
kebhinekaan. Keragaman hidup menuntut sebuah sikap yang sanggup untuk menerima
perbedaan dan menghadapinya secara toleran. Toleran yang tetap diimbangi oleh
keteguhan sikap dan pendirian.
Keberadaan Jam’iyyah (organisasi) Nahdhatul Ulama sebagai representasi
berbasis keulamaan tidak lain adalah pewaris serta pemelihara nilai-nilai
kenabian. Salah satu peran penting keulamaan adalah menjaga peradaban,
memelihara nilai-nilai keseimbangan dalam percaturan peradaban tersebut atau
dengan kata berkhidmat melalui etos al muhafadhat ‘ala l-qadiim l-shaalih wa
l-ahdhu bi l-jadiid l-aslah.
Selain itu tujuan Nahdlatul Ulama sebagai sebagai perkumpulan/jam’iyyah
diniyyah islamiyyah ijtima’iyyah (organisasi social keagamaan Islam) adalah
untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, dan meningikan
harkat dan martabat manusia. Selain itu, tujuan Nahdlatul Ulama adalah
berlakunya Islam yang mengatut faham ahlusunnah wal jamaah untuk mewujudkan
tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan, umat dan
demi terciptanya rahmat bagi manusia.
Tentu tidak kebetulan jika hari ini pemerintah sangat mendengar
“keluhan” NU terkait faham-faham transnasional yang mengancam sendi-sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemerintah “mendengarkan” NU sehingga muncul
pembubaran HTI, FPI dan organisasi sejenisnya oleh pemerintah karena memang
menjadi parasit bagi Bangsa Indonesia.
Walaupun demikian, NU harus tetap waspada, karena yang sudah mati
hanyalah jasadnya, tetapi rohnya masih gentayangan. Terbukti mereka masih mampu
berkamuflase, sehingga para da’inya masih manggung di urat-urat nadi
pemerintahan NKRI. Seperti masih ada di mimbar-mimbar masjid BUMN dan
kantor-kantor kementerian Negara. Tentu ini semakin hari harus semakin diawasi
dan dihilangkan ruang aktifitasnya.
Bagaimana dengan Kecamatan Widasari? NU di Kecamatan Widasari merupakan kekuatan yang tidak sederhana jika diukur dengan indikator jumlah anggota yang mencapai kurang lebih 35 ribu jiwa dari 36.044 jiwa yang tersebar di seluruh desa di Kecamatan Widasari, organisasi yang sedang berkembang dan telah memiliki kemapanan dibidang pendidikan , perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta pengembangan organisasi dengan mencetak kaderisasi sampai ke tingkat Ranting di wilayah Kecamatan Widasari. Fakta ini tentu harus diimbangi dengan cepat. Baik melalui kerja-kerja terstruktur maupun kerja-kerja budaya oleh NU di Kecamatan Widasari.
B. REKOMENDASI
Sangatlah arif jika rekomendasi ini kita sandarkan pada landasan tiga pilar yang melatarbelakangi semangat lahirnya Nahdlatul Ulama. Atas dasar konsideran tersebut, MWCNU Widasari melalui konferensi X Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ualama tahun 2022 menyampaikan beberapa rekomendasi meliputi :
1.
Rekomendasi Internal
a.
Pengembangan
organisasi ditingkat MWCNU Widasari:
1)
Menangkal berita
hoaks dan mendorong literasi digital.
· MWCNU Widasari
mendirikan media center yang diintegerasikan dengan semua lembaga dan banom.
· Media center MWCNU
Widasari harus menjadi bagian dari jejaring NU online PBNU.
· Selain Website, media
center MWCNU Widasari harus melayani kepentingan dakwah melalui berbagai
platform media sosial (facebook, youtobe, instagram, dll)
· MWCNU Widasari harus
membuat website dan atau mengembangkan yang sudah ada guna mendorong literasi
digital.
· Kontra media ekstrim
sebagai penangkal hoaks dan penyebaran narasi yang mengandung unsur radikalisme
agama.
2)
Mengembangan dan
Mengoptimalkan pendidikan ke Nu-an di Kecamatan Widasari.
· Mencarikan solusi dan
peran bagi cendekia-cendekiawan NU Widasari yang belum terakomodir.
· Fokus dan konsen
dalam mencarikan solusi bagi lembaga-lembaga pendidikan NU yang sarana dan
prasarananya masih memprihatinkan.
· Mencari solusi yang
solitif dan mengusahakan pembangunan gedung Dakwah MWCNU Widasari Yang layak
dan megah yg bisa menjadi sekretariat bg pengurus MWC,Banom dan lembaga,
tersedianya aula sekretariat Aswaja center, klinik kesehatan,dan sebagainya.
3)
Merumuskan dan
mengembangan fasilitas kesehatan NU.
4) Konsolidasi internal organisasi ke tingkat ranting.
5) Penataan manajemen perkantoran/kesekretariatan dengan segala perangkat dan kesejahteraannya.
·Mewujudkan
tercapainya sebuah cita-cita yakni mendirikan Gedung dakwah MWCNU Widasari. Yg
layak dan megah bisa dibanggakan.
·Menghidupkan
secretariat MWCNU dengan semaksimal mungkin melalui kegiatan yang bersifat
organisasi.
·Menjadikan
secretariat MWCNU Widasari sebagai basis dakwah, baik digital maupun langsung.
· Menghidupkan
identitas sebuah tempat yang menjadi basis perkumpulan dan keorganisasian.
6) Pembagian tugas
pengurus yang jelas dan tegas dalam rangka melakukan
penggerakan serta monitoring dan supervise terhadap
perangkat lembaga dalam menjalankan program kerja.
7)
Mengkordinir
konsolidasi dan revitalisasi peran lembaga dan banom
8) Pembentukan badan khusus yang menangani kaderisasi
2.
Rekomendasi Eksternal
· MWCNU WIDASARI harus
ikut mengawal Pelaksanaan Peraturan Daerah Indramayu tentang Pondok Pesantren
dan pendidikan keagamaan di Kabupaten Indramayu
· Menjalin Kerjasama dengan pemerintah Kecamatan Widasari dengan memasukan kader-kader terbaik NU untuk duduk di posisi strategis dalam segala event.
Ditetapkan di Widasari
Pada tanggal 20 Maret 2022 M/17 Sya’ban 1443 H
KONFERENSI X MAJELIS WAKIL CABANG
NAHDLATUL ULAMA KECAMATAN WIDASARI
Pimpinan Sidang Komisi
Bidang Organisasi
Marzuki S,Pd.I
Endi Sonjaya
Ketua
Sekretaris