Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6

IPNU-IPPNU Muludan: Meneladani Jejak Rasulullah dalam Spiritualitas dan Intelektualitas


Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Widasari menyelenggarakan kegiatan bertajuk IPNU-IPPNU Muludan yang berlangsung khidmat dan penuh makna di Desa Kongsi Jaya, Blok Cibogor. Acara ini menghadirkan penceramah nasional, Dr. KH. Ibrohim Nawawi, S.Ag., M.Pd.I, yang menyampaikan tausiyah mendalam tentang perjuangan Rasulullah dalam menegakkan nilai-nilai Islam di tengah tantangan zamannya.

Kegiatan ini di latarbelakangi oleh semangat IPNU-IPPNU untuk terus menjaga keseimbangan antara spiritualitas dan intelektualitas dalam gerakan pelajar NU. Di tengah arus modernisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan, organisasi pelajar ini menyadari pentingnya merawat amaliyah-amaliyah tradisional sebagai fondasi karakter dan akhlak.

Ketua panitia pelaksana Deni alfito menyampaikan bahwa Muludan bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk melakukan amaliyah-amaliyah Nahdlatul Ulama seperti pembacaan maulid, shalawat, dan dzikir bersama.

“Amaliyah NU harus kita jalankan sebagai tradisi warga Nahdliyyin, dengan kegiatan Muludan kita dapat mengenang kilas balik perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan juga dapat meneguhkan kembali komitmen organisasi agar tidak terjebak dalam intelektualisme yang kering dari spiritualitas”, Imbuhnya.

Tausiyah dan Pesan Moral

Dalam tausiyahnya, Dr. KH. Ibrohim Nawawi menekankan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok yang sempurna dalam spiritual, intelektual, dan sosial. “Jika IPNU-IPPNU ingin menjadi pelanjut perjuangan Nabi, maka jangan tinggalkan amaliyah. Jangan hanya sibuk berpikir, tapi lupa berdzikir,” tegas beliau.

Beliau juga mengingatkan bahwa intelektual tanpa spiritualitas hanya akan melahirkan watak arogan dan kehilangan arah perjuangan. Oleh karena itu, pelajar NU harus menjadi generasi yang cerdas secara ilmu, lembut dalam akhlak, dan kokoh dalam iman.

Salah satu panitia, Rekan Kani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar IPNU-IPPNU dalam menjaga ruh organisasi. “Kami ingin menunjukkan bahwa pelajar NU bukan hanya bisa berdiskusi dan berorganisasi, tapi juga mampu menjaga tradisi dan spiritualitas. Ini adalah warisan yang harus terus dihidupkan,” ujarnya.

Lantas apa tujuan diadaknnya muludan ini?

Deni Alfito menjelaskan bahwasanya tujuan utama dari kegiatan Muludan ini adalah menjadikan IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang tetap berpijak pada nilai-nilai spiritual Islam sebagai bentuk pembangun karakter kader yang seimbang antara kecerdasan intelektual dan kekuatan spiritual sehingga Menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa perjuangan Rasulullah adalah inspirasi utama dalam gerakan pelajar NU.

Kegiatan IPNU-IPPNU Muludan di Kongsi Jaya menjadi bukti bahwa pelajar NU mampu merawat tradisi sekaligus menjawab tantangan zaman. Dengan semangat Maulid Nabi, IPNU-IPPNU Widasari menegaskan komitmennya untuk terus menjadi pelajar yang berilmu, berakhlak, dan beramal.

Post a Comment

Silahkan tulis komentar di sini dengan sopan dan benar. No Link !!

Lebih baru Lebih lama