Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,
Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Widasari menyelenggarakan kegiatan
bertajuk IPNU-IPPNU Muludan yang berlangsung khidmat dan penuh makna di
Desa Kongsi Jaya, Blok Cibogor. Acara ini menghadirkan penceramah nasional, Dr.
KH. Ibrohim Nawawi, S.Ag., M.Pd.I, yang menyampaikan tausiyah mendalam tentang
perjuangan Rasulullah dalam menegakkan nilai-nilai Islam di tengah tantangan
zamannya.
Kegiatan ini di latarbelakangi oleh semangat
IPNU-IPPNU untuk terus menjaga keseimbangan antara spiritualitas dan
intelektualitas dalam gerakan pelajar NU. Di tengah arus modernisasi dan
perkembangan ilmu pengetahuan, organisasi pelajar ini menyadari pentingnya
merawat amaliyah-amaliyah tradisional sebagai fondasi karakter dan akhlak.
Ketua panitia pelaksana Deni alfito menyampaikan
bahwa Muludan bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk melakukan
amaliyah-amaliyah Nahdlatul Ulama seperti pembacaan maulid, shalawat, dan
dzikir bersama.
“Amaliyah NU harus kita jalankan sebagai tradisi
warga Nahdliyyin, dengan kegiatan Muludan kita dapat mengenang kilas balik
perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan
lil ‘alamin dan juga dapat meneguhkan kembali komitmen organisasi agar tidak
terjebak dalam intelektualisme yang kering dari spiritualitas”, Imbuhnya.
Tausiyah dan Pesan Moral
Dalam tausiyahnya, Dr. KH. Ibrohim Nawawi
menekankan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok yang sempurna dalam spiritual,
intelektual, dan sosial. “Jika IPNU-IPPNU ingin menjadi pelanjut perjuangan
Nabi, maka jangan tinggalkan amaliyah. Jangan hanya sibuk berpikir, tapi lupa
berdzikir,” tegas beliau.
Beliau juga mengingatkan bahwa intelektual tanpa
spiritualitas hanya akan melahirkan watak arogan dan kehilangan arah
perjuangan. Oleh karena itu, pelajar NU harus menjadi generasi yang cerdas
secara ilmu, lembut dalam akhlak, dan kokoh dalam iman.
Salah satu panitia, Rekan Kani, menyampaikan bahwa
kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar IPNU-IPPNU dalam menjaga ruh organisasi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pelajar NU bukan hanya bisa berdiskusi dan
berorganisasi, tapi juga mampu menjaga tradisi dan spiritualitas. Ini adalah
warisan yang harus terus dihidupkan,” ujarnya.
Lantas apa tujuan diadaknnya muludan ini?
Deni Alfito menjelaskan bahwasanya tujuan utama
dari kegiatan Muludan ini adalah menjadikan IPNU-IPPNU sebagai
organisasi yang tetap berpijak pada nilai-nilai spiritual Islam sebagai bentuk
pembangun karakter kader yang seimbang antara kecerdasan intelektual dan
kekuatan spiritual sehingga Menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa perjuangan
Rasulullah adalah inspirasi utama dalam gerakan pelajar NU.
Kegiatan IPNU-IPPNU Muludan di Kongsi Jaya
menjadi bukti bahwa pelajar NU mampu merawat tradisi sekaligus menjawab
tantangan zaman. Dengan semangat Maulid Nabi, IPNU-IPPNU Widasari menegaskan
komitmennya untuk terus menjadi pelajar yang berilmu, berakhlak, dan beramal.
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar di sini dengan sopan dan benar. No Link !!