Hadiyyu atau yang dikenal masyarakat umum dengan sebutan Hadiyuan adalah sebuah aurod dzikir yang banyak mempunyai faedah dan keutamaan. Hadiyyu dijadikan rutinan dalam ritual agama oleh masyarakat khususnya para kaum santri. Kalimat utama dalam bacaan hadiyyu adalah “Ya Hadiyyu Ya ‘Alim Ya Khobir Ya Mubin”, oleh karena dari kalimat inilah kemudian dikenal istilah hadiyyuan.
Para santri memahami hadiyyu ini sebagai salah satu media dzikir kepada Allah SWT dan sebagai penyampai atas apa yang menjadi do’a dan pengharapan kita kepada Allah.
Aurod hadiyu awal mula di amalkan oleh kiai Marzuki Galagamba, dan di lanjutkan oleh kiai Muhammad Amin Babakan Ciwaringin Cirebon, yang kemudian dikembangkan oleh kiai Abdul Hannan yang pada saat itu pulang dari Makkah dan kemudian dikenal dengan nama Hadiyyu Silsilah Haromain, dilanjutkan oleh kiai Amin Halim dan generasi seterusnya oleh Kiai Makhtum Hannan.
Ada beberapa versi Hadiyyu dalam hal ini, khususnya dikalangan santri-santri PP. Babakan Ciwaringin Cirebon salah satunya adalah versi hadiyuu Habib Syarif Hud bin Yahya yang pada kali kali ini kita bahas.
Aurod hadiyyu diawali dengan pembacaan Al-quran Surat Al-Waqiah, surat Al- Waqiah ini memiliki faedah yaitu dijauhkannya dari kefakiran, sebagai surat pembuka dan penguat rizki, serta didalamnya terdapat urusan-urusan perihal anak serta keharmonisan didalam keluarga. kemudian membaca surat As- Syams, yang memiliki faedah salah satunya barang siapa yang membacanya maka orang tersebut akan diberikan rasa aman dari segala sesuatu yang menakutkan. dilanjutkan membaca surat Al-Insyirah, surat Al-Insyrah ini memiliki faedah salah satu diantaranya surat pemberi kelapangan, baik dalam urusan rezeki, kesabaran, pekerjaan ataupun kelapanagan dalam menajalani kehidupan, juga surai Al- Qadr dan surat Al-Zalzalah.
Berikut Teks Bacaan Aurod HAdiyyu versi Habib Syarif Hud bin Yahya:
0 Komentar