Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4

KHUTBAH JUM’AT | “PERKUAT TAUHID UNTUK KEBAHAGIAAN HIDUP”


Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَنْزَلَ الْأَحْكَامَ لِإِمْضَاءِ عِلْمِهِ الْقَدِيمِ، وَأَجْزَلَ الْإِنْعَامَ لِشَاكِرِ فَضْلِهِ الْعَمِيمِ  ،وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إلَّا اللٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الْبَرُّ الرَّحِيمُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمَبْعُوثُ بِالدَّيْنِ الْقَوِيمِ، الْمَنْعُوتُ بِالْخُلُقِ الْعَظِيمِ. صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلَ الصَّلَاةِ وَالتَّسْلِيمِ. أَمَّا بَعْدُ

 فَيَا عِبَادَ الْكَرِيْمِ، فَإِنِّي أُوْصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْحَكِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰى كُمْ

  

Kaum Muslimin Para Tamu Allah di Rumah Allah yang Suci Ini

Memperkuat tauhid harus terus kita lakukan, karena tauhid adalah pondasi kehidupan kita, sandaran kehidupan kita dan pangkal kebahagiaan hidup kita.  firman Allah dalam Al Qur’an: 

رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً

“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (QS. Maryam: 65).

Tauhid adalah mengesakan Allah dalam hal penciptaan, kepemilikan, dan pengurusan. Barangsiapa yang telah mengetahui bahwa Allah adalah Tuhannya yang menciptakannya dan mengatur segala urusannya, maka harus menyakini secara utuh bahwa segala urusan dirinya telah diatur oleh Allah, termasuk dalam hal rezeki.

Terkadang disinilah muncul keragu-raguan diri kita terhadap ketetapan rezeki yang telah diatur Allah terhadap kita. Diri ini selalu merasa kurang atas segala rezeki yang telah diterima, tidak pernah merasa puas atas apa yang telah kita miliki, ingin lebih, ingin lagi, lagi dan lagi tanpa pernah merasa cukup dan bersyukur.

Hati-hati terhadap rasa kurang karena bisa jadi akan menimbulkan sifat serakah. Hati-hati terhadap panjang angan-angan atau keinginan, karena bisa jadi akan menimbulkan ketidak percayaan pada Allah (syirik/kafir). Jika diawali dengan rasa kurang, panjang angan-angan dan banyaknya keinginan, maka ketika tidak terpenuhi segala hal tersebut, maka Allah lah yang akan dipersalahkan, kemudian malas beribadah dan ujung-ujungnya tidak percaya lagi terhadap kekuasaan Allah, tanpa disadari disitulah bibit-bibit kemusyrikan atau bahkan kekafiran mulai tumbuh menggerogoti keimanan (tauhid) yang kita miliki.

Padahal Allah lebih tahu kebutuhan manusia dan segala kebutuhan tersebut telah dicukupi disesuaikan dengan situasi, kondisi dan keadaan diri setiap individu. Bisa jadi segala keinginan yang membuncah dalam ada, jika dikabulkan justeru kita belum siap dan akan menimbulkan kerusakan atau kemudhorotan pada diri kita, maka akan Allah tahan, sampai kita benar-benar siap.

Para Hamba Allah, Jamaah Sholat Jumat Rahimakumullah

Beberapa bukti bahwa tauhid menjadi penentu kebahagiaan kita, yang pertama adalah Tauhid sebagai Kunci Ketenangan Jiwa. Seseorang yang hatinya penuh dengan tauhid tidak akan mudah goyah oleh ujian hidup. Ia yakin bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah SWT. Keyakinan ini mendatangkan ketenangan. Allah SWT berfirman: 

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَـٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-An‘am: 82)

  

Ayat ini menunjukkan bahwa tauhid adalah sumber keamanan dan petunjuk hidup.

Kedua, Tauhid Membebaskan dari Keterikatan Dunia.  Orang yang lemah tauhidnya akan terikat pada dunia, harta, jabatan, atau manusia lain. Sebaliknya, orang yang bertauhid hanya bersandar kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُخْلِصًا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya: "Barangsiapa mengucapkan ‘Lā ilāha illallāh’ dengan ikhlas, niscaya ia akan masuk surga." (HR. Ahmad)

  

Ikhlas dalam tauhid melahirkan kebebasan jiwa dan ketenangan batin, yang menjadi fondasi kebahagiaan sejati.

Sidang Jumat Rahimakumullah

Ketiga, Tauhid Menjadi Sumber Kekuatan dalam Ujian. Kebahagiaan sejati bukan berarti hidup tanpa ujian, melainkan tetap tegar saat ujian datang. Tauhid menjadikan seorang Muslim sabar dan optimis, karena ia yakin Allah-lah yang mengatur segala sesuatu. Allah SWT berfirman:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

"Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya." (QS. Ath-Thalaq: 3)

Inilah sumber ketenangan dan kebahagiaan sejati, yaitu tawakal yang lahir dari tauhid.

Keempat, Tauhid Membawa Kehidupan yang Baik.  Tauhid yang kokoh akan memotivasi seorang Muslim untuk beramal saleh, menjauhi maksiat, dan selalu mencari ridha Allah. Allah SWT berjanji: 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍاَوْ اُنْـثٰـى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97)

Ayat ini menegaskan bahwa iman (tauhid) yang disertai amal saleh akan melahirkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Tauhid adalah fondasi kebahagiaan sejati dalam hidup. Dengan memperkuat tauhid, seorang Muslim akan merasakan ketenangan jiwa, kebebasan batin, kekuatan menghadapi ujian, serta kehidupan yang penuh makna. Tanpa tauhid, kebahagiaan hanya bersifat semu dan sementara.

Karena itu, memperkuat tauhid bukan hanya kewajiban teologis, tetapi juga kebutuhan psikologis dan sosial. Hati yang bertauhid kepada Allah akan merasakan kedamaian, jiwa yang bertauhid akan kokoh menghadapi tantangan, dan hidup yang bertauhid akan selalu berada dalam ridha Allah SWT.

 

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ:
لَوْ اَرَادَ اللٰهُ اَنْ يَّتَّخِذَ وَلَدًا لَّاصْطَفٰى مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ
سُبْحٰـنَهُ  هُوَ اللٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمُ




Khutbah II


الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد فَيَآ اِخْوَانِىْ رَحِمَكُمُ اللهُ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
فَقَالَ تَعَالى فِى كِتَابِهِ الْكَرِ يْمِ : مَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجَا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبْ . وَاَنَّ اللهِ اَمَرَكُمْ بَدَأَ بِنِفْسِهِ وَ ثَنَّى بِمَلاَ ئِكَةِ بِقُدْسِهِ
 فَقَالَ عَزَّ مِنْ قَا ئِلٍ كَرِ يْمٍ ، اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْ تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مِنْهُمْ وَمَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .
 اَمِيْنْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،اَلْاَحْيَاءِمِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ اَعِزِّاْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَاَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. وَ لاَ تَجْعَلْنَاتَحْتَ اَقْدَامِ الْمُنَافِقِيْنَ الظَّالِمِيْنَ. أَللَّهُمَّ انْصُبْ فِيْ بِلاَدِنَا هَاذَااِمَامًا عَادِلاً وَبِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .
اَللّٰهُمَّ اَ لِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَفَرِّقْ جَمْعِيَّةَ الْكُفْرِ الْمُشْرِكِيْنَ بِعِنَايَتِكَ ، وَرَحْمَتِكَ يَآ اَرْحَمَ الرَّ احِمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ ا دْ فَعْ عَنَّا الْغَلآ ءَ وَالْوَ بَآ ءَ وَالْفَحشَآ ءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْىَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآ ئِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَاذَ خَآ صَّةُ وَمِنْ بُلْدَانِ مُسْلِمِيْنَ عَآ مَّةُ. اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِ يْرٌ .  رَ بَّنَااغْفِرْ لَنَا وَ ِلاِ خْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْ نَا بِاْلاِ يْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْ بِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ اَ مَنُوْ ا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيْمٌ .  عِبَادَ اللهِ :
 اِنَّ اللهَ يَأْ مُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِ يْتَآ ءِ ذِي الْقُرْبى وَ يَنْهى عَنِ الْفَخْشَآ ءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغىَ، يَعَظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ،فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللٰهِ أَكْبَرُ


Khutbah Jum’at ini di Susun oleh Oleh Iing Rohimin (Wakil Ketua PWNU Jawa Barat). Semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca.

Post a Comment

Silahkan tulis komentar di sini dengan sopan dan benar. No Link !!

Lebih baru Lebih lama