MWC NU WIDASARI

Ke-NU-an Bag. 8 || Apakah Mabadi' Khaira Ummah itu ?


A. PENGERTIAN MABADI’ KHAIRA UMMAH

Mabadi’ Khaira Ummah artinya langkah-langkah awal menuju terwujudnya umat yang ideal (seperti yang dicita-citakan). Langkahlangkah itu adalah perilaku (akhlak) yang diharapkan dimiliki oleh NU dan kaum Nahdliyin

Mabadi’ Khaira Ummah merupakan langkah awal pembentukan umat terbaik (khaira ummah) yaitu suatu umat yang mampu melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Dengan demikian Mabadi’ Khaira Ummah sesuai dengan Firman Allah surat Ali Imron ayat 110, yang berbunyi:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ


Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mncegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka di antara mereka yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.

Gerakan Mabadi Khaira Ummah sudah dilakukan oleh Nahdlatul Ulama’ sejak tahun 1935. Pada waktu itu gerakan Mabadi Khaira Ummah diarahkan kepada penggalangan warga untuk mendukung progam pembangunan ekonomi NU.

Salafush sholih yakni orang-orang terdahulu yang sholih dan mendapatkan petunjuk dalam urusan Agama Islam.

Mabadi’ Khaira Ummah artinya langkah-langkah awal menuju terwujudnya umat yang ideal (seperti yang dicita-citakan).


B. SEJARAH PERUMUSAN MABADI KHAIRA UMMAH

Islam merupakan akhlakul karimah, budi pekerti mulia pada tempat yang sangat tinggi, seakan-akan Rasulullah SAW diutus hanya untuk membina akhlak yang mulia. Pembinaan akhlak di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dilakukan dalam semua kegiatan organisasi dan kemasyarakatan, termasuk dalam kegiatan peribadatan. Tidak hanya dengan nasehat-nasehat tetapi juga langsung dilakukan dengan perbuatan, seperti: gotong-royong mendirikan madrasah, masjid, jembatan desa, ta’ziyah, tahlil, dakwah, dan lain sebagainya.

Sementara itu kebutuhan utama NU akhir-akhir ini semakin berkembang, sesuai dengan perkembangan NU sebagai suatu oragnisasi massa yang besar. Meskipun tingkat perekat budaya di antara warga NU tinggi, kita melihat kenyataan tentang lambannya proses pengembangan tata organisasinya. Hampir di semua tingkat kepengurusan, pelaksanaan program masih terlihat kelemahan manajemen sebagai masalah serius. Menyongsong tugas-tugas berat di masa mendatang, persoalan pembinaan taat organisasi ini perlu ditangani.

Nahdlatul Ulama (NU) juga melakukan kegiatan pembinaan akhlak dengan menanamkan serangkaian akhlak yang disebut “Mabadi’ Khaira Ummah” pada zaman kepemimpinan KH. Machfudz Shiddiq. Pada waktu itu Mabadi’ Khaira Ummah baru terdiri dari 3 (tiga) butir, yaitu: ash-shidqu, al-amanah, dan at-ta’awun.

Pada Munas Alim Ulama NU di Lampung tahun 1992, tiga butir itu di tambah dengan dua butir lagi, yaitu: al-‘adalah dan al-istiqamah. Juga ada informasi yang menyebutkan bahwa butir kedua adalah alwafau bil ahdi, yang artinya tepat janji. Mabadi’ khaira ummah dikampanyekan NU karena didorong oleh keinginan meningkatkan kualitas sumber daya manusia NU, terutama dalam bidang perekonomian yang terbelakang jauh.

Nahdlatul Ulama (NU) melakukan kegiatan pembinaan akhlak dengan menanamkan serangkaian akhlak yang disebut “Mabadi’ Khaira Ummah.


C. MABADI’ KHAMSAH

Semula mabadi’ Khaira Ummah hanya tiga butir nilai utama, yaitu: As-Shidqu, Al-Amanah wal Wafa bil ‘ahdi, dan At-Ta’awun. Untuk menjawab tuntutan zaman dan timbulnya berbagai macam perubahan, maka perlu ditambahkan butir-butir baru sebagai pelengkap. Butirbutir tambahan itu telah disepakati dalam Munas Alim Ulama di Bandar Lampung (21-25 Januari 1992) yaitu Al-‘Adalah dan Al-Istiqamah. Dengan demikian, gerakan Mabadi’ Khaira Ummah NU saat ini terdiri atas lima butir nilai terpuji yang dapat pula di sebut sebagai “Al-Mabadi’ Al-Khamsah”, yaitu:

  1. As-Shidqu yang artinya kejujuran/kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan
  2. Al-Amanah wal Wafa bil ‘ahdi yang artinya dapat dipercaya, setia dan tepat janji
  3. Al-‘Adalah artinya bersikap adil, obyektif (tidak memihak), dan taat asas (peraturan)
  4. At-Ta’awun yakni tolong menolong, setia kawan dan gotong royong dalam kebaikan dan takwa
  5. Al-Istiqamah atau ajeg-jejeg, yang artinya berkesinambungan dan berkelanjutan.

Mabadi’ Khaira Ummah NU saat ini terdiri atas lima butir nilai terpuji yang dapat pula di sebut sebagai “Al-Mabadi’ Al-Khamsah”, yaitu : ash-shidqu, al-amanah, at-ta’awun, al-‘adalah dan al-istiqamah.

Wallahu A’lam … (MWCNU Widasari)

Posting Komentar

0 Komentar